Kapolres Madina Jenguk Korban Penyiraman Air Keras
Mandailing Natal – Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP HM Reza C.A.S, SH.MH menjeguk Farida Khairani Nasution (51) korban penyiraman air keras yang saat ini masih terbaring lemas diruang operasi Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan (RSUD), Selasa (9/5/2023).
Kapolres Madina yang didampingi Direktur Rumah Sakit Umum DR. Rusli Pulungan menjelaskan kepada awak media jika korban saat ini masih dalam perawatan intensif untuk penyembuhan, sementara untuk pelaku kata Kapolres masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
“Saya sudah perintahkan seluruh anggota beserta jajaran agar mencari keberadaan pelaku untuk segera dilakukan penangkapan,” Kata Kapolres di RSUD Panyabungan.
Tak lupa dalam kunjungannya itu, Kapolres juga meminta kepada korban dan pihak keluarga agar bersabar atas musibah tersebut.
“Ibu yang sabar ya, mudah mudahan semoga cepat sembuh, masalah ini serahkan kepada kita pihak kepolisian agar secepatnya pelaku kita tangkap, kita juga akan bekerja keras agar tidak ada kelolosan terhadap pelaku,” ucap Kapolres kepada korban dan keluarga.
Diketahui, Korban sebelumnya mendapat kekerasan fisik dan penyiraman air keras yang dilakukan oleh pelaku bernama Dirman (56) di pinggir Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Huta Bangun, Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Madina.
Pelaku Dirman (56) bersama istrinya diduga mempunyai dendam pribadi kepada korban karena permasalahan lahan sengketa yang saat itu dimenangkan secara hukum oleh korban melalui Pengadilan.
Menurut keterangan korban, Pelaku sengaja menyiramkan air keras yang dikemas dalam botol aqua kepadanya dan mengenai wajah dan kedua tangannya serta bagian tubuh lainnya.
Sementara salah seorang warga Malintang bernama Amrul Hadi Pulungan juga mengaku sengketa lahan yang terjadi antara Farida dan Dirman sudah selesai di tingkat Pengadilan.
Amrul mengaku, dia sendiri dalam mengawal sengketa tersebut mengikuti mulai dari awal hingga putusan keluar yang dimenangkan oleh Farida Khairani Nasution.
“Kalau tak salah, enam bulan lalu putusan pengadilan sudah resmi bahwa Farida menang dalam sengketa lahan itu,” ujarnya.
Amrul heran, dendam yang dilakukan oleh Dirman terhadap Farida sudah keterlaluan sampai melukai wajah dan tubuh korban dengan air keras.
“Dirman sudah terkenal arogan di Malintang khususnya di Huta Bangun maupun Bange. Polisi diminta tegas untuk mengamankan sebelum keluarga korban datang dari Tebing maupun dari daerah lainnya,” harap Amrul.(Irw)