Pelaku Begal Diminta Diproses Secara Hukum

Pelaku Begal Diminta Diproses Secara Hukum

Kota Medan masih belum bisa terlepas dari aksi-aksi kriminalitas, khususnya aksi begal, yang kian marak belakangan ini. Tak hanya itu, aksi begal kini semakin tak masuk akal. Bagaimana tidak, para begal tak lagi hanya menyasar pengguna sepeda motor, tapi juga para abang becak.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi 1 DPRD Medan, Robi Barus meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Medan, untuk segera mengejar dan menangkap para pelaku begal, serta memprosesnya secara hukum.

“Sudah keterlaluan itu. Sudahlah yang dibegal tukang becak, kakek-kakek pula lagi. Ini harus segera ditindak, segera tangkap pelakunya, dan proses secara hukum,” tegas Robi, dikutip Jumat (5/5/2023).

Robi juga mengatakan, saat ini aksi begal di Kota Medan sudah sangat memprihatinkan, dan mengkhawatirkan masyarakat. Tak hanya merasa was-was berada di luar rumah, para pelaku begal juga membuat masyarakat tidak nyaman saat bekerja.

“Bayangkan saja kalau tukang becak pun sudah dibegal, apalagi pengguna sepeda motor. Tentunya para pejalan kaki pun sangat besar kemungkinannya untuk dirampok,” jelasnya.

Untuk itu, dia meminta agar pihak kepolisian dapat lebih fokus dalam mencegah aksi-aksi kriminalitas di Kota Medan, khususnya aksi begal yang sudah sangat meresahkan.

“Enggak bisa dibiarkan begal-begal ini, harus ditindak tegas. Yang paling penting adalah tindakan pencegahan, harus difokuskan dengan meningkatkan patroli. Jangan karena Ramadan sudah selesai, patroli jadi berhenti. Patroli harus terus dilakukan, bahkan ditingkatkan,” harapnya.

Untuk diketahui, komplotan begal mengancam akan menikam leher seorang kakek bernama Suwarno, yang bekerja sebagai penarik becak. Kemudian, 2 pelaku begal lantas membawa kabur becak yang dibawa korban. Peristiwa tersebut terjadi di seputaran Gang Bilal, Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, Senin (1/5/2023) siang.

Pasca kejadian, warga berinisiatif menyelamatkan sang kakek ke gerai Indomaret. Di sana warga sempat melihat rekaman CCTV, namun wajah kedua pelaku tidak terekam jelas. Sialnya lagi, becak tersebut adalah becak sewaan, sehingga korban harus mengganti becak yang dia bawa.

“Pemiliknya minta ganti Rp1,5 juta. Tapi ku bilang, aku enggak punya uang. Terakhir aku diminta ganti Rp1 juta, aku disuruh bayar dulu Rp500 ribu, nanti sisanya dicicil Rp25 ribu sehari. Bingung saya harus mencari uang ke mana,” ujar Suwarno sedih.(ir)

admingennews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *