KPU Sumut Gelar Debat Pertama Pilgubsu 2024, Angkat Tema Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

KPU Sumut Gelar Debat Pertama Pilgubsu 2024, Angkat Tema Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

SUMUT, https://generasi-news.com – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara menggelar debat pertama Pilgub Sumut 2024 yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (30/10/2024) malam.

Kegiatan tersebut diawali dengan kata sambutan oleh Ketua KPU Provinsi Sumut, Agus Arifin, yang dilanjutkan dengan penyerahan pertanyaan panelis.

Tema debat pertama ini adalah pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Terdapat 6 subtema yang bakal diulas di debat pertama ini.

Subtema Pelayanan Publik

• Pelayanan kesehatan (ketersediaan dokter di daerah, ketersediaan fasilitas kesehatan, digitalisasi pelayanan kesehatan).

• Pelayanan pendidikan (pemerataan angka partisipasi pendidikan, pendidikan inklusi, digitalisasi dalam pendidikan, ketersediaan guru di tingkat daerah).

• Optimalisasi pelayanan administrasi birokrasi (digitalisasi dan efisiensi, pengawasan, isu KKN/pungli, good government).

Subtema Kesejahteraan Masyarakat

• Pengentasan kemiskinan (disparitas/kesenjangan antar wilayah, lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat desa/kota, gelandangan/pengemis).

• Problematika sosial dan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (narkotika, geng motor/begal, judi online).

• Dampak digitalisasi terhadap masyarakat (penguatan sektor informal, pemberdayaan ekonomi UMKM, pemutusan hubungan kerja).

Kedua pasangan calon, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala terlihat sudah bersiap beradu konsep dan gagasan sesuai tema debat. Bobby-Surya terlihat kompak berbaju warna putih dan Edy-Hasan berbaju warna hitam.

Adapun moderator debat publik pertama yakni Gina Febriona dan Dedi Suyanda, SH, MKn.

Terdapat sembilan panelis untuk debat pertama Pilgub Sumut ini yang berasal dari kalangan profesional, akademisi, dan tokoh masyarakat.

Adapun panelis Debat Pertama Pilgub Sumut yakni Dr Nispul Khair, Dr Hatta Ridho, Dadang Darmawan Pasaribu, Prof Hisarma Saragih, Mahmul Siregar, Moammar Andar Roemare Siregar, Prof Hasan Sazali, Assoc Prof Mujahiddin dan Zakaria Siregar.

Pada saat debat perdana berlangsung, dua pasang cagub-cawagub Sumut kehabisan waktu saat menyampaikan visi misi masing-masing.

Awalnya tiap paslon telah diberi waktu 3 menit untuk memaparkan visi misi. Bobby Nasution membuka penyampaian visi misi. Ketika waktu tersisa 30 detik, ia menyerahkan ke cawagubnya Surya untuk melanjutkan. Surya melanjutkan hingga kehabisan waktu.

“Memastikan layanan yang diberikan ramah terhadap…,” kata Surya.

“Waktu habis, terima kasih,” kata moderator. Surya kembali melanjutkan menyampaikan visi misi.

Setelahnya, Edy Rahmayadi juga kehabisan waktu saat menyampaikan visi misi.

“Menata kelola pemerintahan,” kata Edy.

“Waktu habis, terima kasih Bapak,” ucap moderator.

Setelah itu, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution saling menjawab soal langkah untuk menaikkan angka partisipasi murni (APM) SMA di Sumut yang masih rendah.

Edy mengatakan selama menjabat Gubernur Sumut, ia telah membangun 24 SMA dan SMK. Ia menyebut anggaran pendidikan juga diprioritaskan dalam APBD.

“Memprioritaskan APBD kita 20 persen, dari 20 persen itu kita terhenti karena refocussing covid, saya hanya mampu siapkan 24 SMA/SMK. APM ini sangat penting, dimulai 2022 sudah meningkat 0,68 persen walaupun hanya kecil,” kata Edy.

Kemudian Bobby Nasution menanggapi pernyataan Edy. Ia mengatakan dua masalah terkait rendahnya APM SMA, termasuk soal ada ‘kutipan’ atau pungutan kepada siswa.

“SMA yang paling rendah kalau boleh kasih info, ada dua persoalan yang kami dapat di lapangan. Pertama ekonomi karena ada kutipan, bayaran untuk anak SMA dan SMK. Kedua masalah ada di beberapa kabupaten/kota yang anak-anaknya setelah selesai SMP, memang kebiasaannya ini langsung lanjut kerja,” ujar Bobby.

Edy menanggapi pernyataan Bobby. Ia mengatakan yang menjadi pertanyaan adalah terkait APM, bukan ‘kutipan’ kepada siswa

“Yang ditanyakan angka partisipasi, bukan kutipan, pelanggaran, kalau tahu ada kutipan kenapa tak dilaporkan?” timpal Edy.

Dalam debat perdana tersebut, Edy Rahmayadi turut memprotes Bobby Nasution yang menggunakan singkatan dalam pertanyaannya.

Selain itu, Dua Calon wakil gubernur Sumatera Utara juga terlihat saling serang soal jalan rusak pada debat perdana Pilgub Sumut 2024.(Ir)

admingennews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *