Dua Kelompok Remaja Bentrok di Desa Saentis, Seorang Meninggal Dunia

Dua Kelompok Remaja Bentrok di Desa Saentis, Seorang Meninggal Dunia

MEDAN, https://generasi-news.com – Dua kelompok remaja bentrok di Jalan Musyawarah F Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Akibat dari bentrokan tersebut, Alfiansyah Najid salah satu geng motor, warga Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten Deli serdang meninggal dunia akibat sebuah peluru senapan angin mengenai bagian dada sebelah kiri, Minggu (26/12/2021).

Kepala Desa Saentis Asmawito pada saat konfirmasi wartawan mengatakan benar bang dan kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi hampir setiap malam Minggu mereka melakukan tawuran, padahal kita sering melakukan posko penjagaan namun mereka sering melakukan tawuran setelah kami pulang posko, Kami tadi malam jaga hingga pukul 04.00 wib karena paginya kami mau gotong royong kami pulang, nah disitulah setelah kami pulang mereka baru mulai tawuran nya,” katanya.

“Korbannya adalah warga Desa Cinta Rakyat bernama Alfiansyah Najid dan untuk pelakunya ada warga dusun 16 Saentis, korban terkena senapan angin dibagian dada sebelah kirinya,” imbuhnya.

Ketika ditanya apa penyebab dua kelompok sering terlibat tawuran, Asmawito menjelaskan bentrokan tersebut tidak memperebutkan apapun baik wilayah kekuasaan ataupun memperebutkan lahan.

“Pernah kita tanya bang mereka bentrok katanya untuk hobi saja, kami pun terkejut mendengar kabar tersebut, mereka ini bukan OKP melainkan perkumpulan remaja yang terbentuk dalam sebuah komunitas atau geng geng remaja,” ungkapnya.

“Untuk korban sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum yang sebelumnya dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tak tertolong lagi,” tambahnya.

kades Asmawito pun menjabarkan pihaknya sudah berulang kali melakukan pendekatan baik secara individu maupun ke kelompok agar tidak terjadi lagi bentrokan antara kelompok remaja. Namun hal ini tak juga memberikan efek jera kepada para remaja tersebut.

“Kali ini kita menyerahkannya ke penegak hukum saja karena kita sudah berulang kali melakukan upaya pendekatan secara persuasif agar mencegah adanya tawuran, terlihat tindakan kita tak ada perubahan,” harapnya.

Dari keterangan yang di Terima dari salah satu warga disebutkan korban Tewas diduga di tembak pakai senapang angin saat kepala desa Sintis Asmawito melerai pertikaian bersama masyarakat pemuda tersebut

Beberapa masyarakat yang mengetahui kejadian yang namanya tak mau disebutkan pelaku penembakan di duga bernama M,A penduduk setempat yang juga diyakini pemilik senjata senapang angin.

Keluarga korban meminta kepada pihak berwajib segera menangkap semua pelaku dan menghukum pelaku seberat beratnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol M Agustiawan melalui Kanit Reskrim Iptu Bambang ketika dikonfirmasi wartawan diruang kerja dan membenarkan kejadian bentrokan antara pemuda desa sintis tersebut dan kini jenasah sudah di bawah kw rumah sakit bayangkari guna dilakukan otopsi.

Namun kepolisian belum merilis nama dan kronologi peristiwa tersebut.

“Benar-benar Pak, ada bentrokan antara pemuda setempat kejadiannya jam 05.30 sampai 06.00 WIB, dan ada 1 orang tewas kata Iptu Bambang Minggu 26 Desember 2021.Jam 17.00 . dan keluarga korban suda membuat laporan di Polsek Percut sei tuan.

Dijelaskannya lagi , untuk wilayah tersebut pihaknya setiap hari melakukan patroli agar mencegah atau mengantisipasi adanya tawuran tersebut.

“Namun kadang para remaja ini sering kucing kucingan sama petugas, ketika petugas sudah pulang mereka langsung melakukan tawuran,” ujarnya.

“Untuk pelaku masih dalam pengejaran dan untuk para masyarakat kita himbau agar menjaga anaknya masing-masing dan jika anak mau keluar rumah harus ada izin dan pengawasan pada setiap orang tua, hal ini salah satunya dapat mengurangi atau mencegah terjadinya tawuran,” pungkasnya.

Dikatakannya lagi, saat ini timnya sedang mencari para pelaku dan menindak lanjuti atas kejadian tersebut. dan kejadian ini masih ditindak lanjuti dan sedang mencari para pelaku kata Iptu Bambang.(Irw/Red)

admingennews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *